Jumat, 07 November 2008

Hidup bukanlah beban

Seorang Ade Ray.
Dengan tekun dan kontinyu telah melakukan latihan beban untuk
membentuk otot-otot tubuhnya agar menjadi indah dan proporsional. Beban-beban itu bisa saja berupa barbel beberapa alat lain yang aku kurang paham namanya. Ya, sebut saja barbel.

Kawan,...
Durasi hidup kita di dunia ini makin hari makin bertambah. Otot-otot dan otak kita, semakin menampakkan hasil atas pengelolaan kita dalam durasi yang telah kita lewati, sehingga ada yg berbadan gempal, gendut, kurus, dll.. dan dalam hal itu otot dan otak kita pun semakin terbatas kemampuannya, kelelahan semakin mudah singgah,
kelincahannya semakin menurun..
Kita musti mengurangi porsi bebannya..

dan kita tambah porsi beban untuk jiwa...Beban hidup adalah beban jiwa, yang menggayuti kita.. dan terkadang
bahkan membuat kita menjadi menderita, tersiksa, ataupun merasa
betapa hidup ini melelahkan.. .
Mungkin hal itu disebabkan karena kita tidak sanggup meletakkan beban itu.

Untuk itu kita ambil Ade Ray sebagai cermin... untuk Binajiwa.
Pelajaran jiwa tak ada habisnya, pada sebagaian besar umat beragama, kitab
suci dijadikan kurikulumnya. ..
Pada kesempatan ini, dengan kurikulum yang tentunya sedikit banyak
sudah kita baca dan mengerti, kita melatih jiwa kita dengan beban hidup sebagai barbelnya..


Jadi dalam hal ini beban hidup hanyalah salah satu alat yang dianugerahkan bagi kita manusia, bukan sebagai sebenar-benarnya beban yang harus kita pikul...
Melainkan hanya sebagai barbel, yang bila mana kita sikapi dengan
benar, kita angkat maupun kita taruh sesuai dengan proposinya niscaya akan terbentuk satu jiwa dengan segala kekuatan dan keindahannya. Semakin pas kita gunakan alat-alat ini, niscaya semakin indah jiwa yang akan terbentuk... -padahal bentuk keindahan jiwa inilah yg membuat kita bahagia-...
Semakin indah bentuk jiwa kita semakin bahagia pula hidup kita.. dan kita yakini pula bahwa Tuhan tidak pernah memberi barbel yang keliru... Tuhan selalu memberikan Barbel yag pas buat kita..
Kadang saja manusia terlalu bersemangat mengangkatnya sehingga hasilnya bukan jiwa yang indah malah sebaliknya jiwa ini menjadi sakit. Dan bahkan banyak diantaranya yang tidak pernah meninggalkan barbel itu..
Akan lebih bijak jika kita angkat dan kita letakkan beban hidup ini sesuai dengan proposinya...Sehingga akan terbentuk jiwa yang kuat, sehat, dan indah, dengan latihan yang tekun dan terus menerus... dan sekali kali jangan
pernah mau menderita dengan beban itu... Tuhan nggak suka melihat
penderitaan....



(untuk sahabat yang berkontemplasi di lautan....)